Genetic Enginering

Sabtu, 15 Desember 2012

HASIL PENEMUAN REKAYASA GENETIK YANG TERJADI SELAMA TAHUN 2012 DI BERBAGAI NEGARA


EROPA
GEN RESISTEN WHITEFLY DITEMUKAN PADA TOMAT GALÁPAGOS
Para ilmuwan dari Wageningen University, Belanda, bersama dengan rekan-rekannya, telah mengidentifikasi gen resistens whitefly dalam tomat liar yang dikenal sebagai tomat Galápagos. Whitefly menyebabkan kerusakan besar pada tanaman dan buahnya, serta merupakan vektor penting dari penyebaran virus tanaman. Para ilmuwan menguji benih pada varietas-varietas tomat hasil persilangan yang didapat dari bank gen, kemudian diukur ketahanannya terhadap whitefly. 30 varietas diuji melalui perlakuan dengan whitefly dan diamati jumlah telur yang terdapat pada tanaman selama lima hari. Penelitian tersebut menunjukkan terdapat satu varietas hasil persilangan yang sepenuhnya tahan terhadap whitefly - tomat liar dari Kepulauan Galapagos. Para ilmuwan kemudian mengidentifikasi dua gen resisten dalam tomat liar menggunakan penelitian DNA.
Dengan penemuan ini, sebuah perusahaan pemuliaan tanaman berharap dalam dua tahun ini agar dapat mengintroduksi gen tersebut ke dalam tomat budidaya dan menjadikan tomat lebih tahan lama.

ASIA PASIFIK
BERITA TERKIN IRRI , STATUS GOLDEN RICE
Menurut laporan terbaru dari International Rice Research Institute (IRRI), Golden Rice masih dalam pengembangan dan penilaian hingga September, 2012. Golden Rice hanya akan tersedia secara luas bagi petani dan konsumen jika disetujui oleh regulator nasional dan terbukti mengurangi defisiensi vitamin A di masyarakat i-sebuah proses yang mungkin memerlukan waktu dua sampai tiga tahun. IRRI menambahkan bahwa para pemulia tanaman di Philippine Rice Research Institute (PhilRice) dan Bangladesh Rice Research Institute (BRRI) sedang mengembangkan dan menguji Golden Rice varietas yang populer pada petani-petani lokal, dengan mempertahankan hasil yang sama, tahan hama, dan benih berkualitas. Langkah selanjutnya adalah mengirimkan semua informasi keamanan kepada regulator pemerintah, yang akan meninjau data ini sebagai bagian dari proses persetujuan Golden Rice.

AMERIKA
SORGUM SEBAGAI TANAMAN BIOENERGI
Sorgum manis adalah tanaman bioenergi ideal, hasil studi Departemen Pertanian AS. Tanaman ini merupakan rumput kokoh, memiliki ciri-ciri yang unik seperti toleran terhadap kekeringan, mampu beradaptasi terhadap beragam kondisi tumbuh, kebutuhan akan pupuk nitrogen yang rendah, dan memiliki konten biomas tinggi, menurut ahli biologi molekuler Scott Sattler dan Departemen Pertanian AS, Jeff Pedersen. Selain ciriciri tersebut, sorgum juga memproduksi gula yang dapat dikonversi menjadi biofuel melalui sisa-sisa serat dari ekstraksi jus yang dibakar sehingga menghasilkan listrik. Studi ini merupakan bagian dari upaya USDA ARS untuk memproduksi biofuel hingga 36 miliar galon pada tahun 2022. Sorghum dan tebu adalah top candidates untuk produksi biofuel di AS tenggara karena tanaman tersebut adalah tanaman pelengkap yang dapat meningkatkan produksi biofuel. 

AFRIKA
TANZANIA TERAPKAN REKAYASA GENETIKA
Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Tanzania telah mulai menggunakan rekayasa genetika untuk 'memodifikasi' benih dan mengendalikan penyakit-penyakit yang menghambat pertumbuhan tanaman. Hal ini disampaikan oleh Mohamed Muya, Sekretaris Tetap Kementerian dalam sebuah konferensi pers di Dar es Salaam. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh berbagai akademisi dan lembaga-lembaga penelitian semakin memberikan bukti bahwa rekayasa genetika mampu memberikan peningkatan hasil panen di negara-negara yang sudah menggunakan teknologi ini. "Kementerian percaya bahwa penggunaan rekayasa genetika dapat membantu memerangi tantangan pertanian yang disebabkan oleh perubahan iklim seperti kekeringan, infeksi dan hama-hama berbahaya yang memerlukan insektisida untuk pengendaliannya ..."
katanya.
Pemerintah, melalui kementrian, akan terus meningkatkan penelitian dan selanjutnya mengadopsi teknologi  baru untuk aplikasi rekayasa genetika. Sekretaris Tetap Kementrian, Muya mengakui bahwa terdapat apa yang dia sebut sebagai ‘informasi sesat dan salah’ bahkan adanya gagasan-gagasan spekulatif mengenai efek-efek samping dari teknologi tersebut. Pemerintah dalam hal ini akan memulai kampanye untuk memberikan informasi yang benar sehingga kesalahpahaman dapat dihindari.

GLOBAL
MATERI INFORMASI CGIAR DIBUKA UNTUK UMUM
Konsorsium Pusat Penelitian Pertanian Internasional (CGIAR) sedang melakukan langkah besar dalam penyusunan pedoman peningkatan dan percepatan pengiriman serta akses data-data dan produk-produk pengetahuan kepada konsorsium CGIAR dan partnernya. Langkah ini dilakukan setelah konsorsium CGIAR menyetujui Prinsipprinsip CGIAR tentang Pengelolaan Aset Intelektual (CGIAR Principles on the Management of Intellectual Assets). Sebuah pedoman yang jelas diperlukan untuk membantu penyebaran pengetahuan secara bebas dan aman dan memberikan pedoman kepada anggota pusat-pusat konsorsium ketika membangun kemitraan, untuk memastikan bahwa aset-aset intelektual menjangkau mereka yang paling membutuhkan. Enrica Porcari, Direktur Komunikasi Konsorsium CGIAR mengatakan bahwa visi yang jelas dan prinsip-prinsip umum, khususnya untuk manajemen data dan pengetahuan diperlukan bagi produk-produk penelitian agar dapat menyebar dan memberikan dampak..

OLEH Kenanga Sari
NIM 24020110130053

sumber dari berbagai sumber
salah satunya  http://www.cgiar.org/consortium-news/movingcgiar  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar